Sudah jadi obrolan umum kalau Yamaha punya rasa yang sporty saat
dikendarai. Konstruksi bodi kerap jadi alasan mengapa muncul anggapan
serupa, sementara kompetitornya, Honda, digadang-gadang unggul soal
harga saat dijual kembali walau demikian juga dengan Yamaha.
Lebih
jauh, pada V-Ixion Lightning, generasi lanjutan motor laris V-Ixion,
makin memperkuat kesan 'cinta' produsen berlambang garputala kepada
bikers. Khususnya dalam memahami keinginan bikers."Kami
menyuguhkan teknologi yang benar-benar baru. Kami juga memutuskan tidak
menggunakan starter engkol karena menurut survei terhadap pemilik
V-Ixion, kebanyakan bahkan tidak pernah menggunakannya," ungkap Asisten
General Manajer Servis Yamaha Indonesia Motor Manufacturing M. Abidin
dalam sebuah kesempatan.
Engkol memang menjadi perangkat yang
sudah jarang digunakan dewasa ini. Mengingat fungsi elektrik starter
lebih sigap, apalagi jika mati di jalan karena lupa mengatur kopling,
sesuatu yang lazim saat berkendara.
Yang tak kalah 'cinta' adalah
ketika Yamaha menyuguhkan tulisan sapaan 'Hi Bro' pada speedometer
digitalnya. Secara bahasa, ungkapan ini lazim di dalam pergaulan,
termasuk dalam komunitas seperti halnya komunitas sepeda motor.Langkah
ini simpel, tetapi tak ayal mengena di kalangan bikers. Apalagi saat
pagi mereka memulai aktivitas, yang notabene butuh level mental lagi
dalam menembus 'liarnya' jalan raya.
Soal kerampingan yang berarti
kompak, V-Ixion Lightning sama-sama langsing jika dibandingkan dengan
kompetitornya, CB150R. Namun jika lebih saksama, Yamaha lebih ramping
lagi pada model bahu dekat tangki, Honda berukuran besar ala Mega Pro.
Yamaha
sendiri juga sudah mengandalkan tutup tangki magnet pembuka, dan
lagi-lagi mengandalkan deltabox yang memang terkenal sporty. Rangka yang
terkesan membiarkan mesin menggantung itu membuatnya tampak kompak atau
ringkas, berbeda dengan CB150R yang dipasangi rangka pipa 'teralis'
dengan kesan lebih rumit dan berat.
Jika Honda CB150R pakai DOHC,
Yamaha justru lebih memilih SOHC. Kalah unggul? Justru sebaliknya.
Sekali lagi, Yamaha mengerti kebutuhan biker.SOHC atau single
overhead camshaft berarti menggunakan satu camshaft di dalam kepala
silinder atau satu poros kem. Sementara DOHC atau double overhead
camshaft menggunakan dua poros kem.
DOHC memang unggul di putaran
atas (saat ngebut). Namun, DOHC yang memiliki perangkat mekanis lebih
banyak dan lebih baik. Namun membutuhkan biaya perawatan lebih pula jika
terjadi kerusakan dibanding pada mesin SOHC.
Sementara itu, SOHC
ringkas sehingga punya bobot lebih ringan dan karenanya lincah melibas
tikungan. Toh touring tetap enak, tetapi paling sering digunakan di
jalanan kota yang butuh manuver-manuver lihai bukan? Sekali lagi,
V-Ixion Lightning jadi bukti bahwa Yamaha paham keinginan bikers.
Untuk masalah pembelian silahkan hubungi nomer yang tertera disamping.
Trima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar